Langsung ke konten utama

Percabangan


Percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan untuk mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada.

Pernyataan if

Pernyataan if mempunyai pengertian, “Jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut:

Bentuk Umum dari pernyataan if:
if (kondisi{)
// pernyataan )
}
Contoh Program:
/**  
* -------------------------------------  
* Program5-1.cpp :   
* -------------------------------------  
**/ 

#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 

void main() {
if (true) {
  cout << "Perintah ini akan dijalankan\n"; 

}
if (!true) {
  cout << "Perintah ini TIDAK akan dijalankan\n";
}
if (1+1 == 2 && 100 > 99) {
  cout << "Anda benar\n";
} 
getch(); 
}


Pada contoh di atas, perintah akan dijalankan jika kondisi akhir bernilai benar. Berikut ini contoh program untuk menentukan besarnya potongan dari pembelian barang dengan kriteria:
  • Tidak ada potongan jika total pembelian kurang dari Rp. 50.000,-
  • Jika total pembelian lebih dari atau sama dengan Rp. 50.000,- potongan yang diterima sebesar 20% dari total pembelian.

/**  
* -------------------------------------  
* Program5-2.cpp :   
* contoh penggunakan if  
* -------------------------------------  **/ 

#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 

void main() {
double tot_beli, potongan = 0, jum_bayar = 0;
cout << "Total pembelian Rp. ";
cin  >> tot_beli;

if ( tot_beli >= 50000 ) 
{
   potongan = 0.2 * tot_beli;     
} 
cout << "Besarnya potongan Rp. " << potongan << endl;     
jum_bayar = tot_beli - potongan;
cout << "Jumlah yang harus dibayarkan Rp . " << jum_bayar; 
getch(); 
} 

Hasil Eksekusi:
Total pembelian Rp. 70000 Besarnya potongan Rp. 14000 Jumlah yang harus dibayarkan Rp . 56000

Pernyataan if - else

Pernyataan if mempunyai pengertian, “Jika kondisi bernilai benar, maka perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan perintah-2”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut:

Bentuk Umum dari pernyataan if-else:
if (kondisi) {
   // pernyataan 1
}
else {
    // pernyataan 2
}
Berikut ini contoh program untuk menentukan besarnya potongan dari pembelian barang dengan kriteria:
  • Jika total pembelian kurang dari Rp. 50.000,- maka potongan yang diterima sebesar 5% dari total pembelian.
  • Jika total pembelian lebih dari atau sama dengan Rp. 50.000,- potongan yang diterima sebesar 20% dari total pembelian.
/**  * -------------------------------------  
* Program5-3.cpp :   
* contoh penggunakan if-else  
* -------------------------------------  
**/ 

#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 

void main() 
{
double tot_beli, potongan = 0, jum_bayar = 0;
cout << "Total pembelian Rp. ";
cin  >> tot_beli;

if ( tot_beli >= 50000 ) {
  potongan = 0.2 * tot_beli;
}
else {
  potongan = 0.05 * tot_beli;
}
cout << "Besarnya potongan Rp. " << potongan << endl;
jum_bayar = tot_beli - potongan;
cout << "Jumlah yang harus dibayarkan Rp . " << jum_bayar;
getch(); 
} 

Hasil Eksekusi:
Total pembelian Rp. 49000 Besarnya potongan Rp. 2450 Jumlah yang harus dibayarkan Rp . 46550
Pernyataan Nested if
Nested if merupakan pernyataan if yang berada di dalam pernyataan if yang lain. Bentuk penulisan pernyataan nested if adalah:
if (kondisi1) {
   if (kondisi2)
     {
        // perintah
     } else {
       // perintah
    }
}
else {
  if (kondisi3) {
     // perintah
  } else {
    // perintah
  }
}
Contoh Kasus: Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para salesman dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Bila salesman dapat menjual barang hingga Rp. 2.000.000, - maka akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 500.000,- ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari pendapatan yang diperoleh hari itu.
  • Bila salesman dapat menjual barang di atas Rp. 2.000.000, - maka akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 500.000,- ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari pendapatan yang diperoleh hari itu.
  • Bila salesman dapat menjual barang di atas Rp. 5.000.000, - maka akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 1.000.000,- ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari pendapatan yang diperoleh hari itu.
**  
* -------------------------------------  
* Program5-4.cpp :   
* contoh penggunakan nested if  
* -------------------------------------  
**/ 


#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 

void main() {
long pendapatan, jasa = 0, komisi = 0, total = 0;
cout << "Pendapatan hari ini Rp. ";
cin  >> pendapatan;
if ( pendapatan > 0 && pendapatan <= 2000000) {
  jasa = 500000;
  komisi = 0.1 * pendapatan; 

}
else {
   if ( pendapatan <= 5000000 ) {
    jasa = 500000;
    komisi = 0.15 * pendapatan;
   }
   else {
    jasa = 1000000;
    komisi = 0.2 * pendapatan;
   }
}
total = komisi + jasa;
cout << "Uang jasa   Rp. " << jasa << endl;
cout << "Uang Komisi Rp. " << komisi << endl;
cout << "------------------------------" << endl;
cout << "Hasil Total Rp. " << total << endl;
getch(); 
}


Hasil Eksekusi:
Pendapatan hari ini Rp. 3500000
Uang jasa Rp. 500000
Uang Komisi Rp. 524999
------------------------------
Hasil Total Rp. 1024999
Pernyataan if-else Majemuk
Bentuk dari if-else majemuk bertingkat sebenarnya mirip dengan nested if. Keuntungan penggunakan if-else bertingkat dibanding dengan nested if adalah bentuk penulisannya yang lebih sederhana.
if (kondisi1) {
    // perintah 1
}
else if (kondisi2) {
   // perintah 2
}
else {
  // perintah N
}
Berikut ini adalah penyederhanaan dari kasus sebelumnya dengan menggunakan if-else majemuk.
/** 
* -------------------------------------  
* Program5-5.cpp :   
* contoh penggunakan if-else majemuk  
* -------------------------------------  
**/ 

#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 

void main() {
long pendapatan, jasa = 0, komisi = 0, total = 0;
cout << "Pendapatan hari ini Rp. ";
cin  >> pendapatan;

if ( pendapatan > 0 && pendapatan <= 2000000) {
  jasa = 500000;
  komisi = 0.1 * pendapatan;
}
else if ( pendapatan <= 5000000 ) {
  jasa = 500000;
  komisi = 0.15 * pendapatan;
}
else {  
  jasa = 1000000;
  komisi = 0.2 * pendapatan;  
}
total = komisi + jasa;
cout << "Uang jasa   Rp. " << jasa << endl;
cout << "Uang Komisi Rp. " << komisi << endl;
cout << "------------------------------" << endl;
cout << "Hasil Total Rp. " << total << endl;
getch(); 
}

Pernyataan switch - case
Pernyataan switch – case memiliki kegunaan yang sama seperti if – else bertingkat, tetapi untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer. Bentuk penulisannya seperti berikut:
switch (ekspresi) {
    case kontanta-1:
        // pernyataan 1
       break;
   case konstanta-2:
       // perintah 2 break;
   default:
      // perintah
}
Contoh Program:
/**  
* -------------------------------------  
* Program5-5.cpp :   
* contoh penggunakan switch-case  
* -------------------------------------  
**/ 


#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 

void main() {
int nHari;
cout << "Masukkan No Hari [1..7] : ";
cin  >> nHari;
cout << "Ini adalah hari ";
 switch (nHari) {
  case 1:
   cout << "Ahad";
   break;
  case 2:
   cout << "Senin";
   break;
  case 3:
   cout << "Selasa";
   break;
  case 4:
   cout << "Rabu";
   break;
  case 5:
   cout << "Kamis";
   break;
  case 6:
   cout << "Jum'at";
   break;
  case 7:
   cout << "Sabtu";
   break;
  default:
   cout << "Kiamat :))";
}
getch(); 
} 


Hasil Eksekusi:
Masukkan No Hari [1..7] : 5
Ini adalah hari Kamis

Pernyataan break menunjukkan siap keluar dari switch. Jika pernyataan ini tidak ada, maka program akan diteruskan ke cabang-cabang yang lainnya.
Contoh Program:
/**  
* -------------------------------------  
* Program5-5.cpp :   
* contoh penggunakan switch-case  
* -------------------------------------  
**/ 


#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 

void main() {
char jkl;
cout << "Gender Anda (L/P) : ";
cin  >> jkl; 

cout << "Anda adalah ";
switch (jkl) {
   case 'p':
   case 'P':
     cout << "Perempuan";
     break;
   case 'l':
   case 'L':
     cout << "Laki-laki";
     break;
   default:
     cout << "Complecated";
}
getch(); 
}


Hasil Eksekusi:
Gender Anda (L/P) : l
Anda adalah Laki-laki

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekuatan dan Kelemahan Tipe - Tipe Pokemon

Tipe - Tipe Pokemon Demam pokemon kian menginkat, buat kami yang gemar memainkannya mimin beri daftar kekuatan dan kelemahan tiap tipe pokemon agar membatu dalam battel di gym. tiap - tiap pokmon dikelompokan kedalam 18 tipe yang berbeda diantarnya  Normal, Fighting, Flying, Poison, Ground, Rock,Steel, Fire, Psychic, Ice,  Bug, Grass, Water, Electric, Ghost, Dragon, Fairy dan Drak Setiap Pokemon dapat memiliki satu atau dua Tipe sekaligus. Contoh, Pikachu merupakan Pokemon bertipe Electric, sedangkan Bulbasaur merupakan Pokemon dengan Tipe Grass sekaligus Poison. Ada total 151 Pokemon, 84 diantaranya hanya memiliki satu Tipe sedangkan 67 Pokemon memiliki dua Tipe. Pokemon yang tipenya sama, memiliki kekuatan dan kelemahan yang sama juga saat Battle. Misal, Pokemon Tipe Poison melawan Tipe Poison, damage yang akan diterima akan setara. Di sisi lain, Pokemon Tipe Water mampu melakukan attack dengan damage besar ke Pokemon Tipe Fire yang lemah terhadap ser...

Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer

Klikartikel.com - Pengertian topologi jaringan komputer yaitu suatu teknik atau cara untuk menyambungkan komputer ke beberapa komputer sekaliguan menjadi suatu jaringan yang terkoneksi satu dengan yang lainya. Ada banyak jenis topologi jaringan komputer didunia ini namun yang paling sering digunakan ada 5 jenis jaringan yaitu topologi jaringan ring, topologi jaringan start, topologi jaringan bus, topologi jaringan mesh dan topologi jaringan tree. Berikut ini pembahasaan dari tipe - tipe topologi jaringan. 1. Topologi Ring Topologi ring yaitu teknik menyambungkan komputer dengan cara setiap komputer di hubungkan dengan komputer yang lain dan seterusnya sampai kembali ke komputer pertama yang nantinya akan membentuk seperti lingkaran sehingga topologi ini sering disebut dengan ring. Komputer 1 akan mengirim file atau berkomunikasi dengan komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan komputer 3 sampai data diterima oleh komputer...

Peringkat dan Jenis Processor Pada Android

Sebenarnya ada banyak jenis processor yang digunakan untuk perangkat android yang kita gunakan, tapi pada postingan kali ini saya hanya membagikan processor android yang sering digunakan saat ini beserta ranking kekuatan dan performa terbaik pada processor itu sendiri. Perlu diingat, informasi yang saya tulis dibawah ini mungkin belum bisa dikatakan 100% benar, karena saya hanya punya sedikit referensi untuk mengumpulkan data ini. Snapdragon  Yang pertama ada Processor Snapdragon. Processor Snapdragon merupakan processor android terbaik ( menurut adonbpc ), karena processor ini memiliki performa yang sangat baik dibanding processor android lainnya yang setara dengan seri processor ini. Processor ini selalu menghadirkan teknologi terbaru dan pastinya bertenaga dan didukung dengan keunggulan seperti seperti menghasilkan grafik yang lebih tinggi, penggunaan batrai yang hemat, serta keunggulan layar yang menghasilkan resolusi tinggi. Peringkat menurut performa terbaik Snapd...